Adi's Life

Dear Akhir Tahun 2019! Ada luka yng teramat memendam sebuah Kisah, Kisah dimana Semua terjadi, dari sebuah kedatangan, sampai ke tertinggalan. Jangan dulu pergi. Jgn dulu pamit, Aku masih mengharapkan mu,  karena tahun kali ini, kau memerankan jiwa. Jiwa perasaan,  yang teramat memainkan perasaan. Tahun 2019, hingga kali ini kau benar benar pamit, Sungguh 2020, blm pernah ku tunggu, bahkan ku tak mau, banyak hal yang mungkin akan ku bnyak pertanyakan tentang taun baru! Yang jelas masih ada kah kamu, dengan pesan kala itu? Walaupun jelas jelas, Hidup mesti berlanjut, Perjalanan mesti di jalankan. Tapi ntah mengapa akhir 2019 terasa berat untuk di lalui, bahkan untuk berganti tahun sekalipun. Apakah Semesta menangis? Layak nya hujan kala sore hari tadi? Apakah semesta tau Betapa ku Merindukan kehadiranmu? Jelas jelas aku pendosa, Pendosa besar, Yang seolah-olah nyata, memang aku yng berlumur dosa, bahkan dirimu menoleh kearah ku pun tidak, oh syng maaf aku yng dosa, aku

Menemani, Mengobati, dan Kadang Kau terlihat indah, Meng indahkan. . Terlahir dan tercipta Dari kesalahan besar, Yang beniat menjadi sebuah Penghentian, menghentikan luka Kisah Lusuh catatan si kaku, Kaku mencari sebuah buku. Indah manis ku mengenal, Pahit asam Setiap langkah mu ku indahkan, Aku yang kaku mencintaimu . walaupun lahir dari kesalahan,  kamu indahh, indah di mata nan indah di hati. Tak pernah ku bohongi diri ini, ku terlalu sibuk, menyibukan tentang Sebuah Alasan, mengapa Hanya kamu yng indah ku kenal? Walau nyatanya . kau tak selamnya indah, Berlarut dalam Ke dataran, Melonjak dalam keterEmosian. jika memng tidak siap, kenapa harus tentang Sebuah perasaan,? tak ada kah sebuah Alasan untuk berhenti bahwasannya memang hnya aku Yang tk pernah berharap kmu untuk pergi, atau bahkan untuk kmu kembali, Oh sayngg.... Cerita apa yng sebenarnya kmu mainkan?  seolah olah semuanya reka adegan, Bermetamorfosa tak sempurna, Indah namun tak kau per indah. Biar, biar aku yang

Angin Rindu : Aku mampu merasakan, tanpa ku genggam. Aku Tak paham seberapa beratnya, seberapa mencengkram nya. yang jelas aku tekankan, Aku  ungkapkan. Jika saja hanya aku yang paham begitu terpuruknya menahan apa yang seharusnya dilakukan untuk menyenangkan, memerdekakan diri. Aku tak peduli seberapa lupanya diri kamu. yang penting aku sampaikan, ada rasa yang menahan, mencekik untuk di ungkapkan!  Tau? rasanya tak pernah bertemu dengan seseorang yang sangat berharga bagi kamu dan kamu merindukan kehadirannya, Saat kamu mengingat kenangan bersamanya, Sontak Rasanya sakit, Lebih sakit dari apa yang pernah kamu rasakan?  iya, begutulah!. Jika kamu tau, Begitu Rasanya pesan yang ingin ku utarakan dengan penuh kekakuan.  Aku merindukan mu. merindukan sesuatu yang hilang dari hidupku. Antara ada dan tiada, antara hidup atau redup. Jika saja aku bisa menerbangkan, menggapai, dan melingkup dengan sayapku. Kan ku raih semua itu. jika saja itu hanya mimpi. Aku ucapakan, memang begitu adan

PERSEPSI = KAMU ADALAH CIPTAAN TEMAN Kamu tau bagaimna karakter kamu sebenarnya? Jika kamu menduga-duga tentang karakter kamu, yakin lah itu hanya apa kamu rasakan bukan yang or a ng lain persepsikan. Kadang apa yang orang persepsikan kepada kamu adalah penilaian yang mutlak walaupun kamu sendiri tidak sependapat akan persepsi itu . Dari sekarang coba kamu pilih teman yang sekiranya bisa menilai kamu baik , dan mempresepsikan diri kamu   kepada hal positif. Yang akan menumbuhkan konsep diri kamu bahkan eksitensi diri k a mu sebenarnya .   Pada hakikatnya otak akan menyimpan memori   setiap   perkataan orang lain, Persepsi/penilaian bagaimana sifat karakter k amu . Yang menjadi Memori blok kamu yang sulit untuk di hapus atau bahkan itu akan menjadi jati diri kamu yang diciptakan dari orang lain karena ulah perkataan/perepsinya.                Jika kamu merasa pendiam? . Coba dari sekarng kamu temui teman atau orang yang mampu mengatakan bahwa kamu adalah orang yang ti

HIDUP ITU PERJALANAN? “Dan Allah yang mengeluarkan kamu dari perut ibu-ibu kamu dalam keadaan tidak tahu apa-apa, lalu Allah menjadikan untuk kamu pendengaran, penglihatan, dan akal fikiran agar kamu bersyukur (QS.16:78)” Jelas banget ya,  pada dasar nya kita dilahirkan dalam  keadaaan  tidak  tau  apa-apa,  hanya dengan pendengaran, penglihatan, dan  akal pikiran. Lantas, selebihnya kamu mau apa?  Mau seperti apa?  Dan  mau  kemana kah kamu  selanjutnya? Percaya atau tidak,  hidup itu perjalanan yang harus direncanakan. Merencanakan  apa  akan dimulai dan apa yang kamu lampaui. Aku percaya hidup ini perjalanan, perjalanan untuk menuntut kecerdasan, Perasaan emosional dan yang terpenting tentang ketuhanan. Hakikat nya manusia harus berserah diri, mengAgungkan, dan bersyari’at. Berserah atas apa yang ditakdirkan Allah, mengagungkan dan memuliakan mencintai Allah atas apa yang Allah berikan, dan yang terakhir bersyari’at  ber aturan menjadikan Allah sebagai pola tindakan sesua